“Perjalanan melelahkan, melewati kemacetan, rumah penduduk, dan juga jalanan terjal. Selama dua jam atau mungkin lebih, tubuh ini rasanya remuk. Ditambah pula sinar matahari yang menyengat. Rasanya, ahh.. kapan tiba di sana. Setelah melewati papan kayu bertuliskan Pantai Ngudel, lelah saya pun seketika hilang. Untuk pertama kalinya saya diam, dibuat bungkam oleh ricuhnya desiran ombak perbatasan Samudera Hindia. Satu kata, MENGAGUMKAN!
Baca Selengkapnya