TUHAN SELALU TEPAT WAKTU… untuk segala hal yang tidak ada hubungannya dengan cinta. Rena patah hati karena San, laki-laki yang diam-diam disukainya, menikah dengan perempuan lain.
“Kopi?” San mengangkat cangkir kopinya saat tak sengaja tatapan mereka bertemu. Tiba-tiba Rena tidak lagi suka minum kopi. Minuman ini pahit, sepahit rasa patah hati yang berlarat-larat.
KOPI RENA bagian 1 cerber Desi Puspitasari di Majalah Femina No. 46/XLIII 21 – 27 November 2015. [dps]